Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Suara untuk Swaragama "Broadcasting Competition"

Suara untuk Swaragama "Broadcasting Competition" Dibalik kesuksesan suatu acara tentu ada sentuhan tangan dingin para sosok-sosok di belakang layar. Sosok ini bisa saja panitia, atau kru pendukung. Tak jarang  sosok mereka terlupakan karena tertutup hingar bingar kesusksesan acara. Padahal sejatinya tanpa adaya campur tangan mereka sangat mustahil acara ini dapat berlangsung sesuai harapan. Begitu pula dengan event bergengsi “Swaragama Broadcasting Competition” yang diadakan di MMTC tepatnya di Studio MMTC Radio pada 27 Maret 2015 kemarin. Dimana kesusksesan acara ini tak lepas dari dukungan dan kerja keras para panitia. Sosok-sosok berjasa yang kita sebut panitia ini tak lain dan tak bukan adalah para mahasiswa MMTC. Diantaranya ada Debby (MIK 2), Anggita (Manaprodsi 2), Fakhruzi (Animasi 4), Rakhmat Ketut Jelantik (animasi 4) dan Zukhrofa R.R (Manaprodsi 4). Lima orang panitia dari pihak MMTC telah menjalankan kewajibannya dengan berusaha mencari  peserta dan tempat,

Swaragama Broadcasting Competition Menyapa MMTC

Swaragama Broadcasting Competition Menyapa MMTC Setelah hadir di beberapa kampus di Yogyakarta seperti STIE YKPN, Universitas Gadjah Mada (Fakultas Teknik) Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Santa Dharma, Institut Seni Indonesia (ISI), Atmajaya,  kini Swaragama Broadcasting Competition menyapa MMTC, pada hari Jumat (27/3). Bertempat di MMTC Radio, sekitar 18 mahasiswa mengikuti lomba ini dari 23 orang peserta yang terdaftar. Para peserta ini didominasi oleh kru-kru MMTC Radio, 1 orang dari UGM , 4 orang dari AKRB, dan sisanya dari universitas Janabadra. Menurut keterangan Rofa selaku panitia dari pihak MMTC dalam acara ini mengatakan bahwa adanya peserta dari luar MMTC dikarenakan alasan mungkin peserta tersebut berhalangan hadir saat lomba itu diadakan di kampus asal mereka sehingga peserta tersebut bisa ikut lomba di MMTC.” Annaouncer Swaragama, Kak Analis didapuk sebagai juri dalam acara ini.  Adapun materi yang  dilombakan adalah op

Petruk Lan Gareng Sobo Hadeging Nagari Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat 268

Petruk Lan Gareng Sobo Hadeging Nagari Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat 268 “ Pulang ke kotamu . Ada setangkup haru dalam rindu . Masih seperti dulu tiap sudut . Menyapaku . Bersahabat penuh selaksa makna . Terhanyut aku akan nostalgia . Saat kita sering luangkan wakt u. Nikmati bersama suasana jogja ......” Dua punakawan kondang sedang on the way menuju bumi. Seiring dengan lantunan merdu lirik yang terdengar saat mereka melintasi kayangan dalam perjalanan menuju ke bumi dan mendarat tepat di suatu kota yang indah bernama Yogyakarta. Lagu yang dinyayikan makhluk bumi yang disebut manusia. Sebelum mereka sampai ke Yogyakarta mereka bertransformasi ke wujud manusia. Agar terlihat normal. Petruk : Reng, kepriye yen awak e dewe ngerubah wujud dadi manungso? Gareng : Lho la ngopo? Petruk : Yo ben ketok normal to, mosok awak e dewe melakukan peyelidikan nganggo wujud koyo ngene. Engko sing ono kabeh podo wedi. Gareng : Ooooo yo bener-bener. Yo wis ayo ngerubah wujud da

Negeri Plagiat

Negeri Plagiat Oleh : Merita Ratih Indriyana             Negeri Plagiat, mungkin nama itu pantas di sandang oleh negeri ini. Siapa sih yang tak tahu artinya plagiat?? Yang dengan bahasa formal kita sebut penjiplakan. Tentu semua tahu, pasalnya plagiat sedang giat digarap oleh “Seniman Televisi” negeri ini dan mungkin dikembangkan yang tak tahu arahnya mau dibawa kemana.             Plagiatisme bukan hal baru di Indonesia. Masyarakat tiap hari dicekoki seabreg tayangan-tayangan yang begitu serupa dengan tayangan negara lain. Entah serial drama korea atau sekuel film-film barat.  Ya sebut saja... serial “Ganteng-Ganteng Serigala” atau biasa disingkat GGS yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta Indonesia dengan popularitas di atas awan. Menyajikan alur yang serupa dengan film Amerika berjudul “Twillight”. Intinya sama, bedanya hanya untuk versi Indonesia lebih lebay alias di lebih-lebihkan. Mulai dari dandanan menor ke sekolah, seragam sekolah yang ketat dan minim Perc

Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan

Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan Oleh : Merita Ratih Indriyana             Kelebihan memang mempunyai arti yang menyenangkan dan cenderung punya image positif bagi kebanyakan orang. Namun apa jadinya jika hal positif tersebut ternyata malah pada akhirnya menyingkap kekurangan yang patut diwaspadai?. Ini pulalah yang terjadi pada tayangan-tayangan di televisi indonesia saat ini. “Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan” rasanya bukan judul yang berlebihan untuk tulisan ini.             Saat rating menjadi suatu hal yang didewakan, maka mutu dan kualitas tayangan menjadi tak dihiraukan. Padahal tayangan pada hakikatnya bukan hanya untuk rating. Namun untuk menjadi tontonan dan tuntunan bagi pemirsanya. Jika dulu kehancuran bangsa dikarenakan perang antar bangsa, maka sekarang dikarenakan perang media. Itu faktanya. Imbasnya tentu pada masyarakat Indonesia sendiri dan pada akhirnya kebobrokan bangsa yang akan abadi. Lantas mau dibawa kemana negeri ini? Berikut akan saya berika

Jurnalistik untuk Kemanusiaan

Jurnalistik untuk Kemanusiaan Oleh : Merita Ratih Indriyana Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari jum'at (6/3). Sebuah pemandangan kota membuat saya sadar bahwa kehidupan itu memang keras. Terutama di kota besar seperti Yogyakarta ini. Namun dibalik kerasnya hidup ternyata tidak membuat orang jujur dan pekerja keras terdorong untuk melakukan kejahatan, sebaliknya mereka semakin giat bekerja untuk sesuap nasi dan membuktikan ketakwaaannya pada Tuhan. Inilah yang membuat saya yakin bahwa kejujuran itu masih ada. Selain itu, pengalaman yang satu ini membuat saya bersyukur betapa beruntungnya saya dengan semua nikmat yang telah diberikan tuhan kepada saya hingga saat ini. Disisi lain saya merasa sama sekali belum mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya. Semuanya berawal saat siang itu saya ingin ke Toko Merah yang berada di jalan Gejayan guna membeli peralatan menulis. Untuk sampai ke Toko merah, saya yang saat itu berboncengan dengan adik saya memutuskan untuk lewat jalur

KENAL BERSALAM

Perkenalkan nama saya Merita. Saat ini saya terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam program studi Manajemen Informasi dan Komunikasi semester 4 di Sekolah Tinggi Multimedia Training Center Yogyakarta. Semester 1, 2 dan 3 telah saya lalui dan sekarang semester 4 tengah dijalani. Sama seperti semester-semester sebelumnya, mata kuliah pada semester ini juga terasa asing. Pasalnya, namanya baru saya dengar ketika masuk semester ini. Namun saya justru selalu merasa tertantang untuk belajar dan mengukur seberapa jauh kemampun saya. Begitu juga untuk mata kuliah Media Planning. Kepenulisan dan dunia tulis menulis sepertinya sangat penting dalam mata kuliah  ini. kreatifitas, asa, inspirasi dan latihan tentu sangat dibutuhkan untuk menciptakan kata demi kata yang diubah dalam bentuk kalimat dan menyatu padu menjadi paragraf-paragraf inspiratif. Nah, mengingat latihan begitu penting, maka dibuatlah blog ini sebagai sarana melatih kemampuan menulis saya. Dalam blog ini saya menuan