Langsung ke konten utama

Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan

Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan

Oleh : Merita Ratih Indriyana

            Kelebihan memang mempunyai arti yang menyenangkan dan cenderung punya image positif bagi kebanyakan orang. Namun apa jadinya jika hal positif tersebut ternyata malah pada akhirnya menyingkap kekurangan yang patut diwaspadai?. Ini pulalah yang terjadi pada tayangan-tayangan di televisi indonesia saat ini. “Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan” rasanya bukan judul yang berlebihan untuk tulisan ini.
            Saat rating menjadi suatu hal yang didewakan, maka mutu dan kualitas tayangan menjadi tak dihiraukan. Padahal tayangan pada hakikatnya bukan hanya untuk rating. Namun untuk menjadi tontonan dan tuntunan bagi pemirsanya. Jika dulu kehancuran bangsa dikarenakan perang antar bangsa, maka sekarang dikarenakan perang media. Itu faktanya. Imbasnya tentu pada masyarakat Indonesia sendiri dan pada akhirnya kebobrokan bangsa yang akan abadi. Lantas mau dibawa kemana negeri ini?
Berikut akan saya berikan beberapa kelebihan-kelebihan yang dimiliki tayangan televisi Indonesia yang mampu menjelaskan maksud dari judul tulisan “Ketika Kelebihan Menjadi Kekurangan”
ü  Kelebihan make up
Banyak kita jumpai penggunaan make up yang berebihan alias menor. Belum lagi make up yang tidak sesuai dengan peran. Semua menjadi tidak baik-baik saja jika peran anak sekolah yang harusnya berdandan natural disulap menjadi begitu glamour dengan make up tebal, rambut dicat , ditambah rok mini dan pakaian serba ketat dibiarkan berkeliaran di sekolah. Seakan sekolah tidak memiliki aturan. Apa sebenarnya yang hendak di contohkan? Apakah gaya hidup yang hedonis dan konsumtif?

ü  Kelebihan episode dan jam tayang
Dua hal ini bukan hal yang baru pada tayangan negara ini. Dengan prinsip “makin banyak yang suka makin banyak episodenya” atau “makin banyak yang suka makin panjang jam tayangnya”. Sehingga tak heran jika pada akhirnya ada istilah “sinetron stripping” yang tayang setiap hari dengan jumlah episode fantastis yang mencapai ribuan dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah menjadi puluhan ribu, hingga ratusan ribu. Sedangkan pada kasus kelebihan jam tayang ini terjadi tahun lalu. Ketika suatu acara lempar tepung memiliki durasi kurang lebih 5 jam tiap harinya. Hingga pada akhirnya tayangan tersebut berakhir karena telah dianggap menyinggung tokoh sekaligus seniman besar Indonesia.

ü  Kelebihan tayangan bertema percintaan
Bisa jadi tema percintaan menjadi tema wajib tayangan televisi di Indonesia saat ini khususnya pada tayang sinetron. Jarang sekali kita temui saat ini ada sinetron mengedukasi dengan tema pendidikan yang didalamnya menceritakan persaingan sehat dalam belajar, kegotongroyongan dan cerita-cerita beradab yang lain. Tema percintaan bukan hal yang salah, namun pengimplikasiannya yang salah. Sebagai contoh tema percintaan menjadi salah tempat ketika diimplikasikan pada setting dunia sekolah yang pemerannya anak-anak usia sekolah dan bersegmentasi audience anak-anak sekolah pula.

ü  Kelebihan pemain/pemeran
Sama hanya dengan tema percintaan dan masih memiliki kaitan dengan dampak kelebihan episode, memiliki jumlah pemeran/tokoh dalam suatu cerita juga bukan hal yang salah. Namun disini yang perlu menjadi perhatian jika para pemeran ini didominasi anak-anak sekolah. Pasalnya pada kenyataanya banyak kita jumpai artis-artis belia yang pada akhirnya merelakan pendidikannya hanya demi mencari uang.

ü  Kelebihan adegan tidak masuk akal
Alur dan konflik pada sinetron Indonesia kebanyakan didasarkan tidak pada logika alis tidak masuk akal. Mengapa saya berkata demikian?? Karena alur dan konflik pada cerita, peran antagonis selalu digambarkan tidak memiliki hati nurani dan menghalalkan segala cara untuk menang seperti meracuni bahkan membunuh orang lain. padahal pada keyataannya sejahat apapun manusia ia pasti masih memiliki hati nurani yang didalamnya terdapat kebaikan sekecil apapun itu.

Nah itulah beberapa penjelasan mengenai beberapa kelebihan yang dalam arti sesungguhnya adalah kekurangan yang masih dimiliki oleh tayangan-tayangan indonesia. Dengan atau tanpa disadari kekurangan-kekurangan ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan menciptakan gaya hidup yang buruk di masyarakat. Bahkan tak jarang  menimbulkan berbagai pro kontra dan polemik.  Dengan tulisan ini saya hanya ingin memberikan wawasan dan mengajak para pembaca sekalian hendaknya kita lebih selektif memilih tayangan agar kedepannya tayangan indonesia dapat berbenah dan menjadi lebih baik.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontribusi Public Relation dalam Organisasi

Kontribusi Public Relation dalam Organisasi Oleh : Merita Ratih Indriyana (Merita) 01312146045 Salah satu indikator keberhasilan suatu organisasi adalah reputasi yang baik dalam memberikan hasil nyata dan berorientasi tujuan. Berangkat dari hal tersebut keberadaan Public Relations dirasa sangat penting pada suatu organisasi. Menjalankan fungsi manajemen menjadikan Public Relations sangat menentukan kesuksesan dan kegagalan organisasi dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan publiknya. Maka tak mengherankan apabila saat ini berbagai bidang organisasi menggunakan jasa seorang Public Relations, mulai dari organisasi pemerintahan, pendidikan, perbankan, perindustrian, perdagangan hingga organisasi Internasional. Menurut Charles S. Steinberg, Public Relations atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat Humas adalah usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menampakkan k

TULISAN EVENT 3

Pesta Demokrasi STMM Yogyakarta Hari ini (5/5) pesta demokrasi dalam bentuk pemilihan ketua BEM dilakukan di STMM Yogyakarta. Pemilihan mulai dilakukan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB di depan ruang pengajaran STMM Yogyakarta. Untuk kemudian langsung diadakan perhitungan suara yang hasilnya akan diumumkan di MMTC Radio. Hizkia Levino Panggabean (MATEKSTOSI), Nadiyas Utami Pratiwi (MANAPRODSI), dan Arif Wicaksana Wijanarko (MIK) merupakan kandidat ketua BEM yang mewarnai pesta demokrasi di STMM Yogyakarta masa bakti 2015-2016. Sebelumnya Ketiga Calon ketua (Caket) ini telah diseleksi dan dianggap memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pengurus BEM dan lembaga. Adapun kriteria tersebut antara lain, merupakan mahasiswa aktif STMM Yogyakarta semester 4, IPK diatas 3,25 , memiliki tanggung jawab dan visi misi. tampilan surat suara Reorganisasi ketua BEM MMTC rutin dilakukan setiap tahun.  Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan ketua BEM pada tahun ini

Petruk Lan Gareng Sobo Hadeging Nagari Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat 268

Petruk Lan Gareng Sobo Hadeging Nagari Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat 268 “ Pulang ke kotamu . Ada setangkup haru dalam rindu . Masih seperti dulu tiap sudut . Menyapaku . Bersahabat penuh selaksa makna . Terhanyut aku akan nostalgia . Saat kita sering luangkan wakt u. Nikmati bersama suasana jogja ......” Dua punakawan kondang sedang on the way menuju bumi. Seiring dengan lantunan merdu lirik yang terdengar saat mereka melintasi kayangan dalam perjalanan menuju ke bumi dan mendarat tepat di suatu kota yang indah bernama Yogyakarta. Lagu yang dinyayikan makhluk bumi yang disebut manusia. Sebelum mereka sampai ke Yogyakarta mereka bertransformasi ke wujud manusia. Agar terlihat normal. Petruk : Reng, kepriye yen awak e dewe ngerubah wujud dadi manungso? Gareng : Lho la ngopo? Petruk : Yo ben ketok normal to, mosok awak e dewe melakukan peyelidikan nganggo wujud koyo ngene. Engko sing ono kabeh podo wedi. Gareng : Ooooo yo bener-bener. Yo wis ayo ngerubah wujud da