Langsung ke konten utama

FEATURE

Merah Corah bagi Pecinta Pedas

Para pengunjung sesekali mengelap keringatnya yang bercucuran dengan telapak tangan, kemudian kembali menancapkan tusuk gigi ke dadu kenyal yang berlumur cairan berwarna merah darah itu dengan berapi-api. Padahal lidah sudah gerah terbakar.
Sementara di sudut yang lain pengunjung sibuk mengantri. Pesanan demi pesanan membanjiri, sang penjual dengan cekatan meladeni. Begitulah suasana salah satu warung yang menjual pentol corah.
Ya pentol corah namanya. Bagi anda yang berasal dari luar Madiun tentu masih asing dengan makanan yang satu ini. Namun bagi arek Madiun makanan ini sudah sangat familiar dan begitu fenomenal. Memiliki kepedasan tingkat dewa yang mampu membuat ketagihan menjadi daya tarik tersendiri bagi jenis kuliner khas Madiun yang satu ini.
Penikmat pentol corah seakan tak pernah menyerah untuk melahap satu persatu pentol corah ini hingga tak tersisa. Menurut Agung, salah satu pembeli dan penyuka kuliner pedas ini mengaku sering menyempatkan mampir hanya untuk memanjakan lidahnya. "Biasanya sepulang sekolah kalau lagi pengen pedes-pedes atau pas pulang pagi selalu mampir sama teman-teman. Harus cepet-cepet ngantri kalo nggak bakal nunggu lama," kata siswa yang bersekolah di SMAN 6 Madiun ini.
Kenyal adalah kesan pertama ketika mencicipi pentol corah. Hal ini dikarenakan pentol corah terbuat dari tepung pati dan dibungkus dengan kulit tahu. Tak lupa ditambahkan bumbu rahasia khas corah agar rasanya semakin lezat ketika dipadukan dengan sambalnya yang super pedas. Kemudian dikukus dan sebelum disajikan di potong-potong berbentuk dadu.
Sedangkan bahan dari sambal pentol corah seperti sambal pada umumnya, yakni tomat, bawang merica dan cabai sebagai bahan utama yang tak boleh terlupa. Bahan-bahan ini kemudian dihaluskan dan dicampur dengan saus sambal. Pentol corah memang kecil namun kolaborasinya bersama sambal corah benar-benar sanggup membakar lidah.
Siti salah satu penjual pentol corah di kelurahan Rejomulyo ini mengaku bahwa rahasia sukses sambalnya tergantung racikan bumbunya. “yang jualan pentol corah sekarang banyak. Tapi pasti rasa sambelnya beda-beda. Rahasianya ya dari perbandingan pembuatan sambel sendiri”.
Nama corah diambil dari nama desa dimana pentol corah itu pertama kali dibuat dan dijual, yaitu Desa Corah. Berada di kelurahan Rejomulyo, kecamatan kartoharjo Madiun. Warung-warung penjual corah mayoritas mengusung konsep sederhana ala rumahan tak pernah sepi pengunjung. Pada mulanya penjual corah hanya satu namun karena kesuksesannya, lama-kelamaan hampir satu desa mayoritas menjual pentol corah.
Sekarang penjual pentol corah di kota madiun sudah menjamur. Karena eksistensinya, banyak pedagang pentol serupa yang mengatasnamakan pentol dagangannya dengan nama pentol corah. Namun jika ingin mencobanya datanglah langsung ke tempat asalnya. Warung pentol corah tak pernah sepi pegunjung walaupun letak Desa Corah jauh dari keramaian. Untuk sampai ke lokasi, pembeli harus masuk ke jalan kecil, jika anda tidak tahu jangan ragu bertanya. Tukang becak, juru parkir atau penduduk lokal Madiun akan dengan sigam memberikan arahan ke desa corah yang lokasinya tak jauh dari pasar Njoyo.
Harganya bervariasi sesuai keinginan pembeli. Dengan memesan minimal Rp. 3000 pembeli sudah bisa menikmati kenyalnya pentol corah lengkap dengan sambalnya yang super pedas. Untuk mengobati rasa pedas pengunjung bisa memesan minuman dengan harga mulai dari Rp.2000,- atau menyantap gorengan yang gurih dan kerupuk renyah dengan harga yang tak kalah murah.
Ketika hari libur warung-warung pentol corah di desa corah ini ramai pengunjung. Baik yang berasal dari Madiun atau luar daerah Madiun. Anak-anak sekolah dan kawula muda menjadi pelanggan setia makanan super pedas yang satu ini.
Nah bagi anda yang penasaran ingin mencoba, segera berkunjung ke Kota Gadis (Kota Madiun) Jawa Timur dan rasakan serta nikmati sensasi pedasnya pentol corah. Dijamin tidak akan menyesal.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontribusi Public Relation dalam Organisasi

Kontribusi Public Relation dalam Organisasi Oleh : Merita Ratih Indriyana (Merita) 01312146045 Salah satu indikator keberhasilan suatu organisasi adalah reputasi yang baik dalam memberikan hasil nyata dan berorientasi tujuan. Berangkat dari hal tersebut keberadaan Public Relations dirasa sangat penting pada suatu organisasi. Menjalankan fungsi manajemen menjadikan Public Relations sangat menentukan kesuksesan dan kegagalan organisasi dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan publiknya. Maka tak mengherankan apabila saat ini berbagai bidang organisasi menggunakan jasa seorang Public Relations, mulai dari organisasi pemerintahan, pendidikan, perbankan, perindustrian, perdagangan hingga organisasi Internasional. Menurut Charles S. Steinberg, Public Relations atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat Humas adalah usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menampakkan k

TULISAN EVENT 3

Pesta Demokrasi STMM Yogyakarta Hari ini (5/5) pesta demokrasi dalam bentuk pemilihan ketua BEM dilakukan di STMM Yogyakarta. Pemilihan mulai dilakukan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB di depan ruang pengajaran STMM Yogyakarta. Untuk kemudian langsung diadakan perhitungan suara yang hasilnya akan diumumkan di MMTC Radio. Hizkia Levino Panggabean (MATEKSTOSI), Nadiyas Utami Pratiwi (MANAPRODSI), dan Arif Wicaksana Wijanarko (MIK) merupakan kandidat ketua BEM yang mewarnai pesta demokrasi di STMM Yogyakarta masa bakti 2015-2016. Sebelumnya Ketiga Calon ketua (Caket) ini telah diseleksi dan dianggap memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pengurus BEM dan lembaga. Adapun kriteria tersebut antara lain, merupakan mahasiswa aktif STMM Yogyakarta semester 4, IPK diatas 3,25 , memiliki tanggung jawab dan visi misi. tampilan surat suara Reorganisasi ketua BEM MMTC rutin dilakukan setiap tahun.  Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan ketua BEM pada tahun ini

Petruk Lan Gareng Sobo Hadeging Nagari Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat 268

Petruk Lan Gareng Sobo Hadeging Nagari Dalem Ngayogyakarta Hadiningrat 268 “ Pulang ke kotamu . Ada setangkup haru dalam rindu . Masih seperti dulu tiap sudut . Menyapaku . Bersahabat penuh selaksa makna . Terhanyut aku akan nostalgia . Saat kita sering luangkan wakt u. Nikmati bersama suasana jogja ......” Dua punakawan kondang sedang on the way menuju bumi. Seiring dengan lantunan merdu lirik yang terdengar saat mereka melintasi kayangan dalam perjalanan menuju ke bumi dan mendarat tepat di suatu kota yang indah bernama Yogyakarta. Lagu yang dinyayikan makhluk bumi yang disebut manusia. Sebelum mereka sampai ke Yogyakarta mereka bertransformasi ke wujud manusia. Agar terlihat normal. Petruk : Reng, kepriye yen awak e dewe ngerubah wujud dadi manungso? Gareng : Lho la ngopo? Petruk : Yo ben ketok normal to, mosok awak e dewe melakukan peyelidikan nganggo wujud koyo ngene. Engko sing ono kabeh podo wedi. Gareng : Ooooo yo bener-bener. Yo wis ayo ngerubah wujud da